Minggu, 16 Oktober 2016

Lipatan



LIPATAN (FOLD)


A.           Pengertian
Lipatan atau Fold adalah struktur sekunder yang mengalami lengkungan pada permukaan bumi akibat dari deformasi batuan. Berdasarkan pada bentuk lengkungannya, lipatan dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
Ø  Antiklin (lipatan yang cembung ke atas)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQU2OrcDXs_yJ0UVdVqz8G0D2ehESBhWuc6q9473GaYwr2m-tHNAM-PBjI4SG0mWChTZ1Rlw1w53vZydG8WrWNgYDiOV9SutMeC7cs1Mvhbc3uzlg4eBrrMbdDhDQgBYgWanX0toPPyJQ/s1600/4.JPG
Sumber : http://dynosidiq.blogspot.com
Foto 1
Antiklin

Ø  Sinklin (lipatan yang cekung ke atas)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_5FcTSAnLvvWWaafex_K3aGpdkVZkJenxz3ZnGOQ-ct9YXg3efktyqCfUdqCkOkNaPf1Y54RlRXvG5p6Y1jT72kLPJBEoCuhiyQ2UZ8eADk6YyfXcDTViPUq1SqT6-ipb2RluxUoTbQA/s1600/5.JPG
Sumber : http://dynosidiq.blogspot.com
Foto 2
Sinklin



B.           Unsur Geometri Lipatan
Di dalam lipatan atau fold terdapat beberapa unsur geometri yaitu :
Ø  Plunge, merupakan sudut yang dibentuk oleh poros dengan bidang horizontal terhadap bidang vertikal pada lipatan
Ø  Core, merupakan bagian pada stuktur lipatan dimana letaknya ini berada di sekitar sumbu lipata
Ø  Pitch atau Rake, merupakan sudut yang dibentuk antara garis poros dengan bidang horizontal yang diukur pada bidang porosnya
Ø  Depresion, merupakan daerah yang paling terendah dari suatu puncak pada lipatan
Ø  Culmination, merupakan kebalikan dari depresion yaitu daerah yang paling tertinggi dari suatu puncak pada lipatan
Ø  Envolving Surface, merupakan suatu gambaran permukaan yang melalui semua hinge line (garis yang menghubungkan kelengkungan maksimum) pada suatu lipatan
Ø  Limb, merupakan suatu bagian pada lipatan yang letaknya ini berada di downdip atau updip
Ø  Fore Limb, merupakan suatu bagian pada lipatan yang memiliki sayao yang curam pada suatu lipatan yang simetri
Ø  Back Limb, merupakan kebalikan dari fore limb yaitu bagian lipatan dimana sayap lipatan nya ini landai
Ø  Hinge Point, merupakan suatu titik kelengkungan pada perlipatan yang menunjukan kelengkungann yang maksimum
Ø  Hing Line, merupakan suatu garis yang menghubungkan titik – titik kelengkungan maksimum yang terdapat pada suatu perlapisan yang sama
Ø  Hinge Zone, merupakan daerah yang berada disekitar titik kelengkungan maksimum pada lipatan
Ø  Crestal Line, merupakan suatu garis khayal , dimana garis khayal ini akan menghubungkan setiap titik – titik tertinggi pada permukaan lapisan antiklin
Ø  Crestal Surface, merupakan suatu permukaan khayal, dimana di dalam permukaan khayal ini terletak semua garis puncak pada suatu lipatan
Ø  Trough, merupakan daerah pada sinklin yang paling terendah
Ø  Trough Line, merupakan suatu garis khayal, dimana garis khayal ini akan menghubungkan titik – titik yang terendah pada permukaan lapisan sinklin
Ø  Trough Surface, merupakan suatu bidang pada lipatan yang melewati garis khayal yang menghubungkan titik – titik terendah pada permukaan lapisan sinklin
Ø  Axial Line, merupakan suatu garis khayal, dimana garis khayal ini akan menghubungkan titik – titik yang memiliki kelengkungan maksimum pada setiap permukaan lapisan pada lipatan
Ø  Azial Plane, merupakan suatu bidang yang terdapat pada sumbu lipatan, dimana sumbu ini akan membagi sudut yang sama besar pada sayap – sayap lipatannya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8_gpUGjfByocKajFz5RqU2UBSZNwOkp5dGyftkGzlNiBpivGYLrHYRrCeAo9QlR3-ZSObitmhuCoRMUPaCMgRn9FKc_ge3sjAtQVFwVRKDxYRYQbGzDqyGZ9jFDtdsDBbjWnF6QBE4CXZ/s400/Clip.jpg
Sumber : http://godamaiku.blogspot.com
Gambar 1
Unsur Geometri Lipatan

C.           Klasifikasi Lipatan
Lipatan dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu berdasarkan unsur geometri dan berdasarkan bentuknya. Untuk berdasarkan pada unsur geometrinya terdiri dari 4 macam yaitu upright fold, asimetrical fold, inclined fold, dan recumbent fold. Sedangkal klasifikasi berdasarkan bentuknya terdiri dari 6 macam yaitu concentric fold, similar fold, chevron fold, isoclinal fold, box fold, dan kink fold.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPkUp5gZeno6Ir6rQEOPEUruVKGgrgY1YkCKPDLzdpXxb7Z3v8eSte-YDo5Pgv87ho-W1MxZ2UfCvPVDuQTPeR9SWbr4y_PEd4W8lckf14pWHJaWJ4V1WjsvEka4pRberIJBgownCxrg7K/s400/Clip_2.jpg
Sumber : http://godamaiku.blogspot.com
Gambar 2
Klasifikasi Lipatan Berdasarkan Unsur Geometri

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4JFkRBz_FA0iI5Ovdo7ljOQkJWSWJSIBjzwVzISt7MN6_MVMZ2xx766KdGbirWsocCIh48vnnGjAhWQ6Lx8jdEFKgEd6LI4m-AoHXeg7U-Qwyp-ZJxA8g98_4F-oKk-ECGqJ6i2ChJWu6/s320/Clip.jpg
Sumber : http://godamaiku.blogspot.com
Gambar 3
Contoh Klasifikasi Lipatan Berdasarkan Bentuknya













Sesar



SESAR (FAULT)


A.           Pengertian Sesar (Fault)
Sesar atau fault merupakan suatu rekahan – rekahan pada kulit bumi yang mengalami pergeseran yang di akibatkan oleh adanya gaya geologi di dalam bumi. Sesar yang terbentuk karena proses tektonik yang kuat pada umumnya tidak berdiri sendiri (tunggal), namun akan membentuk atau menghasilkan sesar – sesar lain yang lebih kecil sehingga dapat membentuk suatu sistem sesar yang kompleks. Sesar mempunyai bentuk serta dimensi yang beragam. Ukuran dimensi sesar dapat mencapai ratusan kilometer panjangnya (sesar semangko) atau hanya beberapa meter bahkan sentimeter. Beberapa definisi atau istilah yang terdapat pada sesar yaitu :
Ø  Separation, merupakan jarak tegak lurus antara dua blok yang mengalami pergeseran dan diukur pada bidang sesar.
Ø  Slip, merupakan pergeseran relatif antara dua titik yang sebelumnya saling berimpit
Ø  Foot Wall, merupakan blok atau bagian sesar yang berada di bawah bidang sesar.
Ø  Hanging Wall, merupakan blok atau bagian sesar yang berada di atas bidang sesar.
Ø  Hade, merupakan sudut yang dibentuk antara bidang sesar dengan bidang vertikal
Ø  Throw, merupakan jarak antara bidang vertikal yang diukur dari separation
Ø  Heave, merupakan jarak antara bidang horizontal yang diukur dari separation

B.           Ciri – Ciri Sesar
Sesar yang tampak ke permukaan bumi dapat di lihat dengan ciri – ciri sesar sebagai berikut :
Ø  Terdapat nya struktur yang tidak menerus (lapisan terpotong dengan sendirinya)
Ø  Adanya perulangan lapisan batuan atau hilangnya perlapisan batuan
Ø  Terdapatnya kenampakan yang khas pada bidang sesar seperti cermin sesar, gores garis
Sumber : http://geoenviron.blogspot.com
Foto 1
Gores Garis

Ø  Terdapatnya kenampakan yang khas pada zona sesar seperti seretan, breksi sesar, horses, lices, milonit
Sumber : http://geoenviron.blogspot.com
Foto 2
Zona Sesar

Ø  Silisifikasi dan terdapatnya mineralisasi pada sepanjang zona sesar
Ø  Adanya perbedaan fasies sedimen
Ø  Adanya petunjuk fisiografi seperti gawir, scarplets, triangular facet
Sumber : http://geoenviron.blogspot.com
Foto 3
Triangular Facet

Ø  Terdapatnya Boundins (lapisan batuan yang terpotong – potong akibat sesar)

C.           Klasifikasi Sesar
Klasifikasi secara dibedakan menjadi dua yaitu secara geometri dan secara genesanya. Namun pengklasifikasian sesar secara umum yang biasa digunakan yaitu :
Ø  Sesar Naik (Reverse Fault)
Sesar naik atau reverse fault merupakan sesar dimana bagian hanging wall bergerak naik ke bagian foot wall. Ciri yang ditunjukan dari sesar naik yaitu sudut kemiringan yang relatif kecil.
Sumber : http://geoenviron.blogspot.com
Gambar 1
Sesar Naik (Reverse Fault)

Ø  Sesar Turun atau Sesar Normal
Sesar turun atau disebut juga dengan sesar normal merupakan suatu jenis sesar dimana hanging wall  turun terhaddap foot wall, bidang sesar normal biasanya dicirikan dengan memiliki kemiringan yang besar.
Sumber : http://geoenviron.blogspot.com
Gambar 2
Sesar Turun atau Sesar Normal

Ø  Sesar Mendatar
Sesar mendatar merupakan jenis sesar dimana sesar mendatar ini dipengaruhi pembentukannya oleh tegasan kompresi. Sesar mendatar ini dicirikan dengan pergeserannya yang mendatar tidak naik ataupun turun.
Sumber : http://geoenviron.blogspot.com
Gambar 3
Sesar Mendatar








KEKAR (JOINT)


A.           Geologi Struktur
Di dalam ilmu geologi terdapat beberapa cabang atau bagian ilmu yang berkaitan erat dengan geologi. Salah satu contohnya adalah geologi struktur. Geologi struktur ini merupakan cabang atau bagian dari ilmu geologi yang mengkaji lebih dalam mengenai bentuk batuan yang didalamnya ini lebih ditekankan mengenai struktur geologi yang terbentuk akibat dari perubahan bentuk (disortion), volume (dilatation), orientasi (rotation), dan posisi (translation).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFrtNzvCVo_dbtp3FPCeh9zkWdDAbra4xm6VYmGpuYFprUHUy8qZ7yucqcrI5Hq4fvVFe5MwgWDpgVoTJX1-H3cX6BBhuS-YfkqGwOv9kXydvWIKiwPfz316W35a-2aJZXe8uERUWrKnE/s200/1.jpg
Sumber : http://geologiunpad2010kel3.
blogspot.com
Gambar 1
Jenis – Jenis Deformasi

Deformasi batuan diakibatkan dari adanya gaya – gaya yang bekerja di dalam bumi. Akibat dari gaya – gaya ini akan menimbulkan pergerakan pada lempeng – lempeng. Pergerakan lempeng sendiri dibedakan menjadi 3 jenis yaitu saling menjauh (divergent), saling mendekat (convergent), dan saling berpapasan (transform).






a)     Saling Menjauh (Divergent)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXHm1XA0IVcLOPQhbymp9Xlqpl4Vhhg-84Ol4ljQs3SOydyalHodpKQOuc7g_B0EhwdgfaB5XPyntRs26M2QQTqIEBO7vj_Czvk2C23F0JzdFyEAvmuEXkLReIb0u9P0PBo6J6bfOdkyE/s320/5.jpg
b)    Saling Mendekat (Convergent)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuasFqy37FlB1YKax7AwZQUCedtZVWBVCcCAX9obmgTQjxBP8Xn0yfj1e2sJgK3rqtRx6IHrdejTDbo9mHHr5wwnjGJscr62jQBZnrOUH_VlzMrBUFuBwg4hMALcq2Ieopi-dfmljY26U/s320/6.jpg
c)     Saling Berpapasan (Trasnform)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgm2t2G1NKWr0gyOCdWZpXki56oakm0pdxNDC8wioCd_rVnIybEv9BbjhLcCVZP8EY7B5lLixgh9dp4nfA0tWPZA8X73tUuc5wh8V_9AqrPJGGiNlPASUwQoYRyOHdVayfFIWyNWdsPZ68/s320/7.jpg
Sumber : http://geologiunpad2010kel3.blogspot.com
Gambar 2
Jenis – Jenis Pergerakan Lempeng

Struktur geologi terdiri dari dua jenis yaitu struktur primer dan struktur sekunder. Yang membedakan kedua struktur ini yaitu dari waktu keterbentukannya. Struktur primer adalah struktur yang terbentuk bersamaan dengan terbentuknya batuan seperti sill, dike, lakolit, lapolit, stock, batolit. Sedangkan untuk pengertian struktur sekunder sendiri yaitu struktur yang terbentuk setelah batuan tersebut terbentuk seperti sesar, kekar, dan lipatan. Namun, struktur geologi yang dikenal secara umum atau tampak pada permukaan bumi yaitu struktur sekunder (sesar, kekar dan lipatan). Yang akan dibahas kali ini adalah mengenai kekar (Joint).

B.           Kekar (Joint)
Kekar atau Joint merupakan struktur sekunder berupa rekahan – rekahan yang tidak mengalami pergeseran pada kulit bumi. Penyebab keterjadian suatu kekear yaitu adanya gejala tektonik maupun non tektonik. Kekar itu salah satu struktur yang sulit untuk dilakukan pengamatannya, karena kekar tersebut dapat terbentuk dengan sering seperti sebelum keterjadian suatu lipatan ataupun terjadi secara bersamaan dengan adanya sesar. Pada permukaan bumi, kekar secara umum dapat dicirikan oleh :
·         Pemotongan bidang perlapisan batuan
·         Rekahan pada permukaan biasanya terisi oleh mineral sekunder seperti kalsit.




Sumber : http://jurnal-chacing.blogspot.com
Foto 1
Kekar (Joint)

C.        Klasifikasi Kekar
Kekar dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu kekar gerus (shear joint), kekar tarikan (tensional joint).
·         Kekar Gerus (Shear Joint)
Kekar gerus atau shear joint merupakan suatu rekahan dimana pada bidang – bidang rekahannya terbentuk akibat dari adanya suatu kecendrungan atau kemungkinan untuk mengalami pergeseran atau saling geser yang diakibatkan oleh tegasan tekanan pada kekar. Adapun ciri – ciri kekar gerus dilapangan yaitu :
-       Bidang kekar biasanya licin
-       Rekahan nya memotong seluruh batuan
-       Bidang rekahnya relatif kecil
-       Adanya join set yang berbentuk belah ketupat
















Sumber : http://jurnal-chacing.blogspot.com
Foto 2
Kekar Gerus
·         Kekar Tarikan (Tensional Joint)
Kekar tarikan atau tensional joint dibedakan menjadi dua jenis yaitu kekar tarik (extension joint) dan release joint. Kekar tarik merupakan rekahan pada kekar dimana bidang – bidang rekahannya ini terbentuk akibat dari adanya suatu kecendrungan untuk saling menarik pada bidang rekahannya. Sedangkan release joint merupakan kekar yang mengalami pengurangan atau hilangnya tekanan. Ciri – ciri dari kekar tarikan dilapangan yaitu :
-       Tidak meratanya bidang kekar
-       Bidang rekahan relatif lebih besar
-       Pola bidang rekahan yang tidak teratur

Sumber : http://jurnal-chacing.blogspot.com
Foto 3
Kekar Tarik